Dongeng Anak-anak Sebelum Tidur: Harimau Ompong
Dongeng Anak-anak Sebelum Tidur: Harimau Ompong
Di hutan yang luas, ada seekor harimau yang sangat besar menjadi raja hutan. Semua binatang di hutan itu sangat hormat padanya karena mereka takut pada taringnya yang tajam dan sewaktu-waktu dapat menerkam mereka.
Harimau itu dikawal oleh beberapa hewan buas. Ia dikawal oleh dua ekor serigala dan seekor beruang. Saat mereka melintas, tidak ada binatang hutan yang berani menampakkan diri, semua bersembunyi.
Saat itu seekor serigala yang menjadi pengawal harimau melihat ada mangsa yang dapat menjadi santapan mereka. Serigala pun segera melumpuhkan mangsanya. Melihat itu, harimau buru-buru mendekati mangsa dan melahap semua makanan tanpa menyisakan sedikit pun untuk teman-temannya
Aku berjanji setelah ini akan aku carikan kalian daging yang lezat dan empuk, yang ini untukku dulu,” harimau mengunyah semua daging dan tulang mangsanya, sementara semua temannya hanya melihat.
Setelah merasa kenyang, harimau merasa ngantuk. Janjinya pada teman-temannya untuk mencarikan makanan bagi mereka tidak ditepati, ia justru tertidur pulas karena kekenyangan.
Setelah terbangun, harimau merasa lapar lagi. Ia kembali mencari mangsa bersama para pengawalnya. Tak lama kemudian, mangsa pun didapat, namun dengan cepat harimau kembali menghabiskan semua daging dan tulang tanpa menyisakan untuk teman-temannya. Ia membiarkan teman-temannya hanya melihat ia makan dengan lahap.
Suatu hari mereka bertemu dengan seorang pemburu, pemburu itu membawa sebilah kapak yang sangat besar. Melihat kedatangan pemburu, harimau merasa terusik. Ia pun ingin mengusir pemburu itu agar tidak berada di wilayah itu lagi.
“Serigala, aku perintahkan kau untuk mengusir pemburu itu dari sini.”
“Bagaimana aku bisa mengusirnya, Harimau. Aku sudah tidak memiliki tenaga karena sudah berhari-hari tidak makan.”
“Beruang, usir pemburu itu,” ujar harimau yang mulai marah.
“Sama halnya dengan Serigala, aku pun tidak punya kekuatan untuk menakut-nakuti pemburu itu, aku lapar dan tidak bertenaga.”
“Ah payah kalian semua.”
Harimau pun memutuskan untuk menakut-nakuti pemburu itu sendiri. Ia mengendap-endap di belakang pemburu. Hanya dengan seka|i auman saja, harimau yakin pemburu itu pasti akan lari kocar-kacir dan tidak pernah kembali lagi.
Tanpa menunggu waktu lama, harimau pun mengaum dengan sangat keras. Siapa pun yang mendengar auman itu pasti akan sangat ketakutan, termasuk pemburu yang tepat berada di depan harimau. Namun, hal yang tidak diduga oleh harimau, ternyata pemburu itu tidak sendirian, ada pemburu lain yang tiba-tiba mendekat. Ia membawa sebilah kapak dan dengan cepat pemburu itu mengayunkan punggung kapaknya tepat di depan mulut harimau
Seketika itu juga, semua gigi harimau terlepas. Taring yang sangat ia andalkan dan menjadi senjata pamungkasnya, bergeletakan di tanah. Beruang dan serigala yang melihat kejadian itu, langsung tertawa terbahak-bahak. Harimau yang semula ditakuti, kini sudah berubah menjadi ompong dan tidak akan menjadi raja hutan lagi.
Setelah tertawa, serigala dan beruang meninggalkan harimau begitu saja. Mereka kini lebih memilih mencari makan sendiri dan penduduk hutan dapat hidup lebih tenang tanpa harus takut dengan ancaman harimau, karena gigi harimau tidak akan tumbuh lagi.
Post a Comment