Aku Lahir pada tanggal 3 Maret 2002. Usia kehamilan ibu hanya 5 bulan 2 minggu. Ayah bilang aku prematur. Berat badan ku tidak sampai 1 Kg, hanya 790 gram. Pada saat itu, ayah baru saja menyelesaikan pekerjaan semalaman sebagai penjaga pintu di sebuah klub di Jerman. Melihat struktur kecil ku di dalam inkubator, ayah menangis seperti yang belum pernah ia lakukan. Karena ayah tidak pernah menangis sebelumnya.
Baca Juga:
- Anak – Anak Israel Membungkam Dunia Di PBB Terkait Status Jerusalem
- Catatan Sang Guru: Kalau Anakmu tidak Mau Dididik oleh Guru, Silahkan Terbitkan Ijazah Sendiri
Ayah bertanya kepada Tuhan, "mengapa, mengapa harus saya Tuhan?" Setelah menjerit, ayah menyadari hanya keajaiban yang bisa menyelamatkan aku. Ayah bilang, aku adalah alasan sampai hari ini, mengapa imannya kepada Tuhan begitu kuat.
Ayah bersaksi, ia meletakkan tangannya di atas tubuh ku dan berdoa. Ayah tidak tahu apa yang harus yang ia doakan, tetapi ayah mendoakan kesedihannya kepada Tuhan dan memohon agar Tuhan tidak membiarkan dosa/hukuman atas pelanggarannya ditimpakan kepada ku. Karena ia sangat menyadari, aku seperti ini karena pelanggarannya. Ia berjanji pada Tuhan.
Baca Juga:
- Kemuliaan Hidup tidak ditentukan oleh berapa lama kita hidup
- Lubang Kecil Itu Seharga Nyawa Anak-anakku
3 hari kemudian ayah pergi dan membayar janji kepada Gereja, untuk diberikan kepada orang miskin dan yang membutuhkan. Pendeta berdoa bersama ayah. Ia berdoa agar aku meninggalkan Rumah Sakit tanpa komplikasi, karena itu janji dan kesepakatan ayah dengan Tuhan. Dan benar aku meninggalkan Rumah Sakit itu tanpa komplikasi.
Aku sekarang berusia 14 tahun lebih. Sudah sekolah. Sebagai seorang siswa, sudah menguasai 3 bahasa internasional. Apa lagi yang bisa ayah katakan? rasa sakit ayah ketika ia melihat aku sebenarnya adalah cara Tuhan mendekatkan ayah untuk mengenalNya dan memiliki iman kepadaNya, dan untuk mempersiapkan ayah demi hidup yang akan datang.
Baca Juga:
- KISAH INSPIRATIF Dari AKBP Cepi Noval
- KISAH NYATA: Berkat dan Kuasa Pengampunan
- MARTIR VIRUS KORONA, DR. WI WEN LIANG
Tuhan menyelamatkan! Tuhan masih menyembuhkan! Berikan hatimu kepada-Nya hari ini dan lakukan apa pun yang mungkin terdengar sangat sulit bagimu hari ini. Dia ada di sana untuk selalu menjawab kita ketika kita memanggil-Nya. Kemuliaan bagi Tuhan. Silakan suka dan bagikan ini agar orang-orang dapat melihat apa yang dilakukan Tuhan.
Baca Lainnya:
- MATEMATIKA KEHIDUPAN
- Dari Grace Natalie: Sayangi Orangtua mu Selagi Mereka Masih Hidup
- SAPAAN ITU TERNYATA HARGANYA SENILAI NYAWA
- Tiga Hal yang Menyebabkan Orang Sombong, Yang Ketiga Tidak Terlihat
- Yacouba Sawadogo, Lelaki Yang Menghentikan Badai Padang Pasir di Afrika Barat
Post a Comment